Anggota ForSEBI Raih Juara 2 dalam Kompetisi Paper Ekonomi Syariah di Universitas Diponegoro
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh anggota Forum Studi Ekonomi dan Bisnis Islam (ForSEBI) dalam perhelatan Shariah Paper Competition, Sharia Economic Activity 10 (SPACE SEHATI 10) di Universitas Diponegoro, Semarang. Adalah Silvi Sri Mulyani (AKS/17), Arfi Mulyasa Insani (AKS/17), dan Alif Khuwarizmi Maulana (AKS/17) yang berhasil meraih juara 2 pada event lomba yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Fakultas ekonomi dan Bisnis UNDIP pada Kamis-Sabtu (29-31/08) lalu.
Lomba ini diselenggarakan dengan tema “The Strategic Role of Waqf in Improving Ummah Welfare”yang diawali dengan seleksi abstrak dan tersaring sebanyak 43 tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selanjutnya seluruh peserta mengirimkanfull paperyang berkaitan dengan tema besar tersebut, yang kemudian tersaring menjadi 8 besar tim terbaik diantaranya yaitu dari UIN Sunan Kalijaga, Universitas Airlangga (2 tim), Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gunadarma dan IAIN Surakarta. Finalis 8 besar melakukan seleksi untuk menentukan juara dengan melalui beberapa rangkaian perlombaan yaitu presentasipaper, studi kasus dan debat dengan hasil akhir di ambil 3 tim terbaik yaitu juara 1 dari Universitas Padjajaran, juara 2 dari UIN Sunan Kalijaga, juara 3 dari Universitas Indonesia.
Ketika ditemui secara terpisah, salah satu peserta juara menyampaikan bahwa untuk teman-teman seperjuangan, kita semua tahu bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berproses dan menciptakan pengalaman, dan setiap proses pasti melalui jalan perjuangan yang tidak mudah, namun yang harus selalu kita yakini bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil dan yang paling penting dari semua proses yang kita lalui baik itu di dalam proses pembelajaran kelas maupun diluar kelas adalah bagaimana kita menetapkan niat, niat yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.
“Mari kita luruskan niat, dan jangan pernah berhenti untuk menggali potensi diri dan menyerap sebanyak mungkin pembelajaran dari proses tersebut. Tetaplah semangat untuk mengisi masa muda dengan karya dan prestasi!” pungkasnya.